Cagar Budaya Pura Puseh Batuan merupakan kumpulan warisan budaya kebendaan 
yang sampai saat ini masih dijaga keberadaannya khusunya di Desa Batuan. Cagar 
Budaya Pura Puseh Batuan ini erat kaitannya dengan asal mula keberadaan 5 Desa 
tertua di Bali, salah satunya adalah Desa Batuan. Peradaban manusia dari zaman 
dulu hingga sekarang terbukti dengan adanya penemuan benda bersejarah di sekitar 
lingkungan Desa Batuan.

Berdasarkan penemuan benda-benda peninggalan 
purbakala yang ada di Pura Puseh, Pura Desa Batuan, maka keberadaaan pura 
tersebut ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya yang 
dilindungi oleh UU RI No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.
Desa Batuan pada mulanya disebut Desa Baturan yang diperkirakan keberadaannya 
pada tahun 650 Caka. Pada masa ini di desa Batuan sudah ada masyarakat yang 
menjadi sangging, pelukis, pande besi, dan semua masyarakat Batuan sangat aman 
tentram menjalani kehidupan. Hingga pada akhirnya karena semua masyarakat 
menggeluti bidangnya masing-masing, sampai terciptalah sebuah bangunan suci 
yang kini dikenal sebagai Pura Puseh Batuan, yang dikatakan para tetua terdahulu 
adalah sebuah pura kecil yang lokasinya berada di Belakang lokasi pura saat ini.

Namun pada tahun 905 Caka terjadi musibah gempa bumi besar, maka pura yang 
dibuat masyarakat tersebut hancur dan meninggalkan beberapa serpihan yang 
sampai saat ini masih dijaga sebagai prasasti purbakala saksi peradaban masyarakat 
Baturan jaman dahulu. Maka dari itu, diyakini Pura Puseh Batuan sudah berdiri 
lebih dahulu sebelum diberikan anugrah Prasasti Baturan yang diberikan oleh Raja 
Bali ke-8 yang bernama Raja Marakata. Prasasti ini menyatakan bahwa Pura Puseh 
dan Ikramaning Baturan diberikan anugrah kebebasan pajak dan kebebasan untuk 
melangsungkan kegiatan apapun diluar izin pemerintahan karena terlalu banyak 
tugas dalam hal seni yang di emban oleh Ikramaning Baturan atau masyarakat 
Batuan pada masa itu. Prasasti ini juga memuat tentang perkumpulan seniman di 
Desa Batuan yang disebut Citra Kara, landasan Pura Puseh Batuan berdiri penuh 
dengan keindahan seni yang terdapat pada semua bangunan di areal Pura.