I nyoman ngadon
Perkumpulan Baturulangun mempersembahkan pameran kolosal lintas generasi Batuan sebagai Tribute atau penghormatan kepada pelukis I Nyoman Ngendon (c. 1913-1947), diselenggarakan di Agung Rai Museum of Art (ARMA), Ubud, Gianyar.
Perhelatan seni rupa ini, menghadirkan 117 pelukis, 17 diantaranya telah berpulang, berikut seniman-seniman kelahiran antara tahun 40-an sampai 90-an, termasuk generasi Z (1997-2012) dan hingga terkini duduk di bangku sekolah dasar. Kurator: Prof. Dr. Wayan Kun Adnyana, Anak Agung Gde Rai, dan Warih Wisatsana.
Pembukaan:
3 September 2024
Pukul 17.00 - 20.00 WITA
ARMA Museum & Resort, Ubud, Bali
Pameran berlangsung:
4-22 September 2024
Pukul 10.00-17.00 WITA
ARMA Museum & Resort, Ubud, Bali
Ekshibisi Tribute to I Nyoman Ngendon, membuktikan terjaganya elan kreatif masyarakat Desa Batuan sedini diwariskan para leluhur lebih dari satu melenium itu. Daya kreatif yang mengundang kekaguman lintas bangsa ini mengemuka seturut suratan prasasti tahun 944 Caka (1022 M), yang menorehkan sabda Raja Marakata dari Wangsa Warmadewa.
I Nyoman Ngendon (lahir c. 1913), bukan saja dikenal sebagai seniman lukis dari Batuan, tetapi juga I pejuang kemerdekaan yang tewas di tangan tentara Belanda. la juga salah satu pendahulu seni lukis Gaya Batuan intens bergaul semasa rekahnya praktik seni lukis Ubud yang melibatkan pelukis negeri manca: Rudolf Bonnet dan Walter Spies. Ngendon juga diakui sebagai pelopor dan aktivis seni yang mengembangkan praktik seni lukis Bali yang tidak lagi sebatas untuk persembahan atau keagamaan. Terbawa elan kreatifnya, dia sempat ke Yogyakarta, bergaul dengan para seniman patriotik PERSAGI, besutan S. Sudjojono dan Agus Djaya.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin